Unsur estetis teater tradisional 3 macam
A. Perkembangan Teater Non-Tradisional
1. Ciri-Ciri Teater Non-Tradisional
Teater Nontradisional adalah teater modern yang memiliki ciri-ciri : ada naskah (tidak lagi bersifat improvisasi), ceritanya tidak statis, mengandalkan seni peran, dan perencanaan lebih kompleks.
a. Ada naskah
Teater nontradisional tidak lagi mengandalkan improvisasi dari pemeran karena pemeran dalam berakting akan “dipandu" oleh naskah yang berbentuk naskah lakon atau naskah drama. Sebelum pentas, naskah drama dipersiapkan. Kemudian. pelaku diberi peran sesuai dengan karakter masing-masing. Pelaku tidak boleh keluar dari naskah yang sudah dipersiapkan tersebut, sehingga improvisasi pelaku terbatas.
b. Cerita tidak statis
Cerita teater nontradisional diambil dari tulisan sastra sehingga lebih bervariasi. Hal ini berbeda dengan teater tradisional yang mengambil cerita dari cerita rakyat. Tulisan sastra lebih bervariasi dan tidak statis. namun cerita rakyat hanya terbatas pada dongeng dan hikayat. Selain dari _tulisan sastra, cerita teater nontradisional mengambil cerita dari kehidupan masyarakat sehari-hari. seperi kehidupan buruh. petani, atau pedagang.
c. Mengandalkan seni peran
Teater tradisional lebih mengandalkan seni tari dan nyanyian, tetapi teater nontradisional lebih mengandalkan pada seni peran, lebih mengutamakan gerak atau laku dan dialog sesuai dengan naskah drama. Jika dalam pementasan teater nontradisional ada tari dan nyanyian, hal itu bukan hal yang pokok. Tari dan nyanyian dalam teater nontradisional bersifat pelengkap.
d. Perencanaan lebih kompleks
Teater nontradisional memerlukan perencanaan yang lebih kompleks, seperti persiapan, latihan, pementasan dan evaluasi. Dalam persiapan perlu ada naskah, sutradara, pelaku, dan petugas pementasan. Dalam latihan perlu ada penjadwalan yang jelas, sehingga pemain dapat berlatih sesuai jadwal. Dalam pementasan perlu ada panggung, dekorasi, tata busana, tata rias, tata musik, tata lampu, dan sound system yang baik.
2. Jenis-Jenis Teater Nontradisional Daerah
Berdasarkan ciri-ciri teater nontradisional di atas, ada beberapa jenis teater yang berkembang di daerah digolongkan tetater nontradisional (dalam bab XIII digolongkan teater trasisi), yaitu Abdul Muluk, Sandiwara Dardanella, dan Komidi Stambul. Kedua terakhir jenis teater tersebut oleh Achmad dikelompokkan ke dalam Teater Bangsawan. Sandiwara Dardanella dan Komidi Stambul berkembang di daerah Melayu.
a. Abdul Muluk
Abdul Muluk adalah grup teater yang pertama kali meninggalkan ciri-ciri
teater tradisional, karena grup teater ini sudah memiliki ciri-ciri:
1) Menggunakan naskah setiap kali pementasannya,
2) Pemain tidak lagi mengandalkan improvisasi,
0 Response to "Unsur estetis teater tradisional 3 macam"
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar anda. Senang sekali anda sudah berkunjung.