Pengertian Manusia Purba
Manusia Purba adalah kelompok manusia yang ada pada masa zaman prasejarah. Manusia purba terdiri dari beberap jenis dan masing-masing mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Penelitian oleh ahli sejarah telah mengelompokkan jenis manusia purba berdasarkan ciri-ciri dan tempat ditemukannya.
Manusia purba dapat diketahui dan dipelajari hingga sekarang merupakan hasil kerja keras dari para peneliti sejarah. Mereka menggali tempat-tempat di berbagai dunia untuk menemukan fosil manusia, sisa tumbuhan, dan juga fosil hewan. Umur dari masing-masing temuan sejarah dikelompokkan lagi berdasarkan seberapa jauh mereka menggali. Sehingga umur dari fosil dapat diketahui, kesimpulan ini telah disepakati oleh ahli sejarah di berbagai Negara di dunia.
1. MEGANTHROPUS PALAEOJAVANICUS (Manusia Purba dari Jawa)
Meganthropus Palaeojavanicus merupakan manusia raksasa yang berasal dari Jawa kuno atau jawa masa lampau. Fosil manusia purba jenis ini merupakan penemuan fosil manusia purba paling tua yang ditemukan di Indonesia.
Penemu manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus adalah Ralph von Koenzgswald. Beliau berhasil menemukan beberapa fosil seperti rahang bawah dan juga rahang atas. Fosil tersebut ditemukan pada lapisan bernama Pucangan. Berdasarkan stratigrafi umur lapisan tanah diperkirakan bahwa umur fosil Meganthropus Paleojavanicus sekitar 1-2 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus
2. PITHECANTHROPUS (manusia purba seperti kera / manusia kera)
Pithecanthropus adalah jenis manusia purba yang memilki struktur tubuh seperti kera atau lebih dikenal dengan sebutan manusia kera.
Manusia purba jenis Pirhecanthropus merupakan jenis manusia purba yang banyak di temukan di Indonesia. Menurut ilmu Stratigrafi, fosil manusia purba jenis ini ditemukan pada lapisan kabuh dan juga sebagian di lapisan pucangan. Berdasarkan penemuan tersebut dapat diketahui umur fosil pithecanthropus sekitar 30 ribu - 2 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri Pithecantropus
Jenis-Jenis Pithecanthropus
a. Pithecanthropus Mojokertensis
Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang ditemukan di dekat Mojokerto dan berbentuk seperti kera. Oleh karena itu diberi nama Pithecanthropus Mojokertensis yang berarti manusia kera dari Mojokerto.
Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di sekitar Mojokerto pada tahun 1936 oleh Von Koenigswald. Ia menemukan fosil berbentuk tengkorak yang saat ini dinamakan Pithecanthropus Robusta.
b. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus merupakan jenis manusia seperti kera yang berjalan tegak. Selain itu, sekarang ini manusia jenis ini lebih kita kenal sebagai manusia kera berjalan tegak. Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan pada tahun 1980 oleh Eugene Dubois di sekitar lembah Bengawan Solo di desa Trinil.
Eugene Dubois menemukan fosil-fosil berupa tengkorak, tulang rahang, tulang kaki, dan juga gigi geraham. Tempat penemuan fosil tersebut sekarang diabadikan menjadi sebuah museum manusia purba yang diberi nama Museum Trinil. Museum Trinil berlokasi di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.
Pithecanthropus Soloensis (manusia kera dari Solo)
Manusia purba Pithecanthropus Soloensis merupakan manusia kera dari Solo karena ditemukan di Solo/Surakarta. Fosil manusia purba jenis ini ditemukan di daerah ngandong dan Sangiran, tepatnya di tepi Bengawan Solo. Fosil tersebut ditemukan oleh Von Koenigswald dan Openorth pada tahun 1931 hingga tahun 1933. Mereka menemukan beberapa fosil tengkorak dan tulang kering.
3. HOMO (Manusia)
Homo adalah kelompok manusia purba yang sudah memiliki bentuk dan struktur tubuh seperti manusia sekarang. Fosil manusia purba jenis Homo merupakan jenis fosil yang paling muda diantara fosil manusai purba lainnya. Terdapat dua jenis manusia purba jenis Homo yang ditemukan oleh peneliti sejarah yaitu Homo Erectus dan Homo Sapiens.
Homo Erectus artinya manusia yang berjalan tegak. Sedangkan Homo Sapiens adalah manusia cerdas dan bijaksana karena ukuran otak yang besar. Berdasarkan ilmu Stratigrafi, dapat kita ketahui bahwa umur fosil HOMO sekitar 25 ribu – 40 ribu tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan karena fosil Homo ditemukan di lapisan Notopurpo.
Fosil manusia purba jenis homo ialah paling muda dibandingkan dengan fosil manusia purba jenis lainnya. Disebut juga dengan “homo Erectus” (manusia berjalan tegak) atau juga “Homo Sapiens” (manusia cerdas atau bijaksana). Dengan melalui cara stratigrafi, diketahui bahwa fosil tersebut berada pada suatu lapisan Notopurpo. Berdasarkan dengan umur lapisan tanah, diperkirakan bahwa fosil Homo bermacam-macam umurnya ,ialah antara 25.000 – 40.000 tahun.
Ciri-ciri Homo
Manusia Purba jenis Homo ditemukan di Indonesia dan diluar Indonesia. Homo yang ditemukan di Indonesia adalah Homo Soloen/Homosis dan Homo Wajakensis. Homo Soloensis adalah manusia purba dari Solo. Fosil Homo Soloensis temukan oleh Von Koenigswald dan Weidenrich pada tahun 1930-1934 di lembah sungai Bengawan Solo. Mereka menemukan fosil tengkorak dengan ukuran volume otak yang besar dan berbeda dari manusia purba jenis Pithecanthropus (Manusia Kera).
Sedangkan Homo Wajakensis adalah manusia purba dari wajak atau manusia purba yang ditemukan di Wajak. Fosil Homo Wajakensis ditemukan ole Eugene Dubois pada tahun 1889 di daerah Wajak atau sekitar Tulungagung. Mereka menyimpulkan manusia purba jenis ini sudah mampu membuat alat-alat kehidupan dari batu dan tulang. Selain itu, Homo Wajakensis sudah mengenal cara memasak makanan.
Jenis Manusia Purba dari Luar Indonesia atau ditemukan diluar Indonesia.
a. Australopithecus Africanus (Manusia Purba dari Afrika)
Fosil manusia purba Australopithecus Africanus ditemukan oleh Raymond Dart pada tahun 1924 di Taung, Vryburg, Afrika Selatan. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup pada jaman 2-3 juta tahun yang lalu di belahan bumi Afrika Selatan.
b. Sinanthropus Pekinensis (Manusia Purba dari Peking)
Fosil manusia purba Sinanthropus Pekinensis ditemukan oleh Davidson Black pada tahun 1927 di gua Choukoutien, Peking (China). Manusia purba jenis ini merupakan golongan Homo Sapiens dan juga sering disebut Homo Pekinensis karena ditemukan di Peking (Beijing).
c. Homo Neanderthalensis (Manusia Purba dari Neander)
Manusia purba Homo Neanderthalensis ditemukan di sekitar lembah Neander di Negara Jerman. Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh “Rudolf Virchow”. Dari penelitian dan kesepakatan para ahli sejarah jenis manusia purba ini sama dengan Homo Wajakensis (Manusia dari Wajak).
d. Homo Rhodesiensis (Manusia dari Rhodesia)
Fosil manusia purba Rhodensia ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924. Mereka menemukan beberapa fosil manusia di gua Broken Hill di Rhodesia atau sekarang lebih dikenal sebagai Zimbabwe.
e. Homo Cro-Magnon (Manusia purba dari gua Cro-Magnon)
Fosil manusia purba Homo Cro-Magnon ditemukan pada tahun 1868 di gua Cro-Magnon, tepatnya dekat kota Lez Eyzies (barat Negara Prancis). Ciri-ciri pada manusia purba jenis ini hamper mendekati dengan ciri-ciri manusia modern baik dari struktur tubuh dan cara hidup.
Demikian penjelasan lengkap tentang Pengertian Manusia Purba beserta jenis dan ciri-cirinya lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan sejarah kita.
Pengertian Manusia Purba
Manusia Purba |
Manusia purba dapat diketahui dan dipelajari hingga sekarang merupakan hasil kerja keras dari para peneliti sejarah. Mereka menggali tempat-tempat di berbagai dunia untuk menemukan fosil manusia, sisa tumbuhan, dan juga fosil hewan. Umur dari masing-masing temuan sejarah dikelompokkan lagi berdasarkan seberapa jauh mereka menggali. Sehingga umur dari fosil dapat diketahui, kesimpulan ini telah disepakati oleh ahli sejarah di berbagai Negara di dunia.
Jenis-Jenis Manusia Purba dan Ciri-Cirinya
Jenis Manusia Purba Dari Indonesia1. MEGANTHROPUS PALAEOJAVANICUS (Manusia Purba dari Jawa)
Meganthropus Palaeojavanicus merupakan manusia raksasa yang berasal dari Jawa kuno atau jawa masa lampau. Fosil manusia purba jenis ini merupakan penemuan fosil manusia purba paling tua yang ditemukan di Indonesia.
Penemu manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus adalah Ralph von Koenzgswald. Beliau berhasil menemukan beberapa fosil seperti rahang bawah dan juga rahang atas. Fosil tersebut ditemukan pada lapisan bernama Pucangan. Berdasarkan stratigrafi umur lapisan tanah diperkirakan bahwa umur fosil Meganthropus Paleojavanicus sekitar 1-2 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus
- Mempunyai badan yang tegap dengan tonjolan di belakang kepala atau bagian belakang kepala menonjol kebelakang.
- Memiliki tulang pipi yang tebal dengan kening yang menonjol.
- Memiliki gigi yang tebal, rahang yang besar, dan otot kunyah yang kuat.
- Jenis makanan manusia purba jenis ini adalah sekelompok tumbuh-tumbuhan.
- Tidak mempunyai dagu seperti manusia saat ini.
2. PITHECANTHROPUS (manusia purba seperti kera / manusia kera)
Pithecanthropus adalah jenis manusia purba yang memilki struktur tubuh seperti kera atau lebih dikenal dengan sebutan manusia kera.
Manusia purba jenis Pirhecanthropus merupakan jenis manusia purba yang banyak di temukan di Indonesia. Menurut ilmu Stratigrafi, fosil manusia purba jenis ini ditemukan pada lapisan kabuh dan juga sebagian di lapisan pucangan. Berdasarkan penemuan tersebut dapat diketahui umur fosil pithecanthropus sekitar 30 ribu - 2 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri Pithecantropus
- Mempunyai tinggi sekitar 165-180 cm seperti manusia sekarang.
- Otot kunyah dan gigi tidak sekuat Meganthropus, artinya mengalami proses melunak pada bagian rahang.
- Mempunyai hidung yang melebar namun tidak memiliki dagu seperti manusia sekarang.
- Makanan manusia purba jenis ini mulai bervariasi seperti tumbuhan dan daging hewan hasil berburu.
- Struktur badan masih tegap meskipun tidak setegap jenis Meganthropus.
- Memiliki kening yang menonjol dan melintang di sepanjang pelipis mata.
Jenis-Jenis Pithecanthropus
a. Pithecanthropus Mojokertensis
Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang ditemukan di dekat Mojokerto dan berbentuk seperti kera. Oleh karena itu diberi nama Pithecanthropus Mojokertensis yang berarti manusia kera dari Mojokerto.
Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di sekitar Mojokerto pada tahun 1936 oleh Von Koenigswald. Ia menemukan fosil berbentuk tengkorak yang saat ini dinamakan Pithecanthropus Robusta.
b. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus merupakan jenis manusia seperti kera yang berjalan tegak. Selain itu, sekarang ini manusia jenis ini lebih kita kenal sebagai manusia kera berjalan tegak. Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan pada tahun 1980 oleh Eugene Dubois di sekitar lembah Bengawan Solo di desa Trinil.
Eugene Dubois menemukan fosil-fosil berupa tengkorak, tulang rahang, tulang kaki, dan juga gigi geraham. Tempat penemuan fosil tersebut sekarang diabadikan menjadi sebuah museum manusia purba yang diberi nama Museum Trinil. Museum Trinil berlokasi di Trinil, Ngawi, Jawa Timur.
Pithecanthropus Soloensis (manusia kera dari Solo)
Manusia purba Pithecanthropus Soloensis merupakan manusia kera dari Solo karena ditemukan di Solo/Surakarta. Fosil manusia purba jenis ini ditemukan di daerah ngandong dan Sangiran, tepatnya di tepi Bengawan Solo. Fosil tersebut ditemukan oleh Von Koenigswald dan Openorth pada tahun 1931 hingga tahun 1933. Mereka menemukan beberapa fosil tengkorak dan tulang kering.
3. HOMO (Manusia)
Homo adalah kelompok manusia purba yang sudah memiliki bentuk dan struktur tubuh seperti manusia sekarang. Fosil manusia purba jenis Homo merupakan jenis fosil yang paling muda diantara fosil manusai purba lainnya. Terdapat dua jenis manusia purba jenis Homo yang ditemukan oleh peneliti sejarah yaitu Homo Erectus dan Homo Sapiens.
Homo Erectus artinya manusia yang berjalan tegak. Sedangkan Homo Sapiens adalah manusia cerdas dan bijaksana karena ukuran otak yang besar. Berdasarkan ilmu Stratigrafi, dapat kita ketahui bahwa umur fosil HOMO sekitar 25 ribu – 40 ribu tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan karena fosil Homo ditemukan di lapisan Notopurpo.
Fosil manusia purba jenis homo ialah paling muda dibandingkan dengan fosil manusia purba jenis lainnya. Disebut juga dengan “homo Erectus” (manusia berjalan tegak) atau juga “Homo Sapiens” (manusia cerdas atau bijaksana). Dengan melalui cara stratigrafi, diketahui bahwa fosil tersebut berada pada suatu lapisan Notopurpo. Berdasarkan dengan umur lapisan tanah, diperkirakan bahwa fosil Homo bermacam-macam umurnya ,ialah antara 25.000 – 40.000 tahun.
Ciri-ciri Homo
- Mempunyai tinggi badan sekitar 130 hingga 210 cm.
- Memiliki otot kunyah, gerahang, dan gigi yang kecil atau menyusut dibandingkan jenis manusia purba lainnya.
- Kening sudah tidak terlalu menonjol .
- Mempunyai dagu seperti manusia sekarang,
- Tinggi pada tubuh 130 – 210 cm.
- Memiliki ukuran otak yang lebih besar dariapada jenis manusai purba lainnya
- Termasuk ras Mongoloid dan Austramelanosoid karena persamaan ciri-ciri.
- Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan juga Austramelanosoid
Manusia Purba jenis Homo ditemukan di Indonesia dan diluar Indonesia. Homo yang ditemukan di Indonesia adalah Homo Soloen/Homosis dan Homo Wajakensis. Homo Soloensis adalah manusia purba dari Solo. Fosil Homo Soloensis temukan oleh Von Koenigswald dan Weidenrich pada tahun 1930-1934 di lembah sungai Bengawan Solo. Mereka menemukan fosil tengkorak dengan ukuran volume otak yang besar dan berbeda dari manusia purba jenis Pithecanthropus (Manusia Kera).
Sedangkan Homo Wajakensis adalah manusia purba dari wajak atau manusia purba yang ditemukan di Wajak. Fosil Homo Wajakensis ditemukan ole Eugene Dubois pada tahun 1889 di daerah Wajak atau sekitar Tulungagung. Mereka menyimpulkan manusia purba jenis ini sudah mampu membuat alat-alat kehidupan dari batu dan tulang. Selain itu, Homo Wajakensis sudah mengenal cara memasak makanan.
Baca juga artikel terkait:
Jenis Manusia Purba dari Luar Indonesia atau ditemukan diluar Indonesia.
a. Australopithecus Africanus (Manusia Purba dari Afrika)
Fosil manusia purba Australopithecus Africanus ditemukan oleh Raymond Dart pada tahun 1924 di Taung, Vryburg, Afrika Selatan. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup pada jaman 2-3 juta tahun yang lalu di belahan bumi Afrika Selatan.
b. Sinanthropus Pekinensis (Manusia Purba dari Peking)
Fosil manusia purba Sinanthropus Pekinensis ditemukan oleh Davidson Black pada tahun 1927 di gua Choukoutien, Peking (China). Manusia purba jenis ini merupakan golongan Homo Sapiens dan juga sering disebut Homo Pekinensis karena ditemukan di Peking (Beijing).
c. Homo Neanderthalensis (Manusia Purba dari Neander)
Manusia purba Homo Neanderthalensis ditemukan di sekitar lembah Neander di Negara Jerman. Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh “Rudolf Virchow”. Dari penelitian dan kesepakatan para ahli sejarah jenis manusia purba ini sama dengan Homo Wajakensis (Manusia dari Wajak).
d. Homo Rhodesiensis (Manusia dari Rhodesia)
Fosil manusia purba Rhodensia ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924. Mereka menemukan beberapa fosil manusia di gua Broken Hill di Rhodesia atau sekarang lebih dikenal sebagai Zimbabwe.
e. Homo Cro-Magnon (Manusia purba dari gua Cro-Magnon)
Fosil manusia purba Homo Cro-Magnon ditemukan pada tahun 1868 di gua Cro-Magnon, tepatnya dekat kota Lez Eyzies (barat Negara Prancis). Ciri-ciri pada manusia purba jenis ini hamper mendekati dengan ciri-ciri manusia modern baik dari struktur tubuh dan cara hidup.
Demikian penjelasan lengkap tentang Pengertian Manusia Purba beserta jenis dan ciri-cirinya lengkap. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan sejarah kita.
Pengertian Manusia Purba - Situs Ilmuku >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Pengertian Manusia Purba - Situs Ilmuku >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Pengertian Manusia Purba - Situs Ilmuku >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK oY